Laboratorium merupakan salah satu
fasilitas medis yang sering digunakan untuk membantu tenaga kesehatan dalam
mendiagnosa penyakit atau dalam upaya pengobatan suatu penyakit. Pada umumnya
pasien akan diminta untuk melakukan cek lab setelah
memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan surat pengantar yang berisi
pemeriksaan apa saja yang dibutuhkan dan harus dilakukan oleh petugas
laboratorium terhadap pasien. Di dalam laboratorium sendiri ada banyak jenis
pemeriksaan yang bisa dilakukan dengan menggunakan sample tubuh pasien
khususnya darah dan kotoran. Apa saja jenis pemeriksaan laboratorium dan apa
saja hal yang perlu Anda persiapkan jika diminta untuk melakukan cek ke
laboratorium? Ini penjelasannya.
Semakin canggih laboratorium maka akan
semakin banyak jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan. Berikut ini adalah
beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan di sebuah laboratorium:
- Kimia Klinik
Pemeriksaan kimia klinik dilakukan dengan cara
memeriksa sample darah dari pasien. Dari sample darah tersebut akan diperiksa
kandungan mineral dan keping darah. Dari pemeriksaan tersebut, akan bisa
diteliti apakah ada gangguan yang terjadi pada tubuh pasien dengan indikator
perbandingan jumlah mineral dan keping darah normal. Secara garis besar,
pemeriksaan kimia klinik dapat digunakan untuk memeriksa kondisi:
· Fungsi ginjal.
· Fungsi
hati.
· Fungsi
jantung.
· Cairan
elektrolit.
· Profil
lemak.
- Immunologi
Pemeriksaan imunologi bertujuan untuk melihat kekuatan
imun seseorang, mendeteksi fase awal masuknya virus ke dalam tubuh atau
memantau respon tubuh terhadap imunisasi. Imunologi juga dilakukan dengan
pemeriksaan sample darah manusia. Beberapa penyakit gangguan imun juga bisa
dideteksi dengan lebih cepat menggunakan metode ini seperti HIV dan lupus.
- Hematologi
Merupakan pemeriksaan darah yang lebih lengkap untuk mengetahui
adanya penyakit atau kelainan dari keping-keping darah. Berikut ini adalah
beberapa jenis penyakit atau gangguan yang bisa ditemukan melalui pemeriksaan
ini:
· Gangguan
pembekuan darah.
· Alergi
akibat kelainan jumlah trombosit.
· Anemia.
· Infeksi
atau kelainan sel darah putih.
· Kanker
darah.
- Microbiologi
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan sample darah,
urine, feses, kerokan kulit yang dilakukan menggunakan pemeriksaan mikroskopis.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya perkembangan sel atau
memeriksa tingkat sensitifitas tubuh terhadap antibiotika jenis tertentu.
- Patologi anatomi
Pemeriksaan menggunakan sample kasar dari bagian tubuh
atau sel dan jaringan di dalam tubuh guna mengetahui sifat dan keganasan dari
sample tersebut. Pemeriksaan ini biasanya ditujukan untuk meneliti penyakit
genetik atau sel kanker.
- PCR
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan teknologi
amplifikasi asam nukleat virus yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
virus atau DNA virus dan mengetahui jumlah virus yang menginfeksi.
- Petanda tumor
Merupakan
pemeriksaan skreening yang dilakukan untuk mendeteksi sel kanker atau tumor.
Bagi Anda yang akan melakukan uji
pemeriksaan darah, lakukan puasa selama 8 hingga 10 jam sebelum pengambilan
darah. Selama berpuasa, Anda tetap diperbolehkan minum air putih saja. Selain
itu jangan melakukan olahraga berat selama masa berpuasa.
Itulah beberapa jenis pemeriksaan cek
lab yang bisa dilakukan untuk membantu mendiagnosa penyakit atau mengetahui
sifat-sifat dari sebuah penyakit yang telah ditemukan. Selain merupakan
tindakan pengobatan penyakit, pemeriksaan lab juga bisa bersifat pencegahan
terutama bagi Anda yang secara rutin melakukan medical Checkup. Pilihlah
laboratorium yang memiliki fasilitas lengkap sehingga apa yang dibutuhkan bisa
dilakukan dalam satu tempat saja.
Komentar
Posting Komentar