Temper tantrum sama dengan ledakan amarah
yang terjadi pada anak-anak. Ledakan tersebut acapkali disebabkan oleh hal-hal
yang bisa memicu konflik. Mungkin gara-gara niat Anda ingin anak lebih disiplin,
tapi akhirnya malah saling bertengkar. Lantas, bagaimana tips parenting yang paling cocok untuk mencegah terjadinya temper tantrum
lebih lanjut?
1. Hidupkan Selera Humor Anak
Pada dasarnya, si kecil itu punya respons
yang tinggi terhadap apa pun. Ketika ia lagi marah-marah atau teriak-teriak,
jangan dulu diajak bercanda. Nanti dikira Anda tengah menertawakannya. Kalau
mau marahnya lekas berhenti, tersenyumlah untuknya. Senyum yang tulus akan membuat
si kecil menganggap Anda peduli padanya.
Kebanyakan orang dewasa justru bertingkah
kekanak-kanakan. Ketika si kecil lagi marah, malah diledek. Jika dibiasakan, ia
juga akan hal yang sama sewaktu tumbuh besar. Ketika sudah tenang, barulah diajak
bercanda bareng teman ataupun keluarga. Biar semangatnya balik. Upayakan si
kecil tetap tenang dan lakukan sikap ini jika marahnya mulai kambuh.
2. Berikan Apresiasi Positif
Namanya juga masih anak-anak, ya. Setiap hal
yang ia lakukan selalu membutuhkan persetujuan. Pada titik ini, seharusnya Anda
bisa memenangkan perhatiannya. Kalau tidak, nanti dia akan mencari perhatian
pada orang lain. Baik pada waktu ia bermain maupun sudah bersekolah bareng
teman-temannya.
Jika si kecil mendapat nilai baik, pujilah ia.
Ketika ia meminta izin untuk bermain, berilah izin jika berdampak positif dalam
hidupnya. Pada waktu ia bermain sendiri, temanilah ia dan duduk di sampingnya.
Setiap pribadi yang masih anak-anak selalu butuh perhatian lebih dari orang
tuanya.
3. Berikan Pilihan yang Memungkinkan
Tips
parenting
untuk mencegah temper tantrum ini wajib diterapkan pada situasi apa pun. Biarkan
ia memilih baju sehari-hari, mainan, sampai hal-hal yang ia sukai lainnya.
Dengan begitu, ia jadi tidak lagi merasa dikekang orang tua. Soalnya ia masih
diberikan kesempatan untuk mengontrol kehidupannya sendiri.
4. Selalu Bersikap Jujur Padanya
Untuk mencegah temper tantrum, poin keempat
ini juga wajib diterapkan. Baik pada waktu ia marah ataupun menangis. Biar
tidak menjadi kebiasaan. Jangan sampai menjanjikan hal-hal yang tidak ada hanya
karena Anda
ingin ia tenang. Dengan upaya menyogok semacam itu hanya akan membuat si kecil lebih
sering melanggar aturan dan memberontak.
5. Gunakan Nada yang Ramah
Nada yang ramah bukan berarti Anda
memanjakannya. Terutama ketika Anda tengah meminta si kecil untuk melakukan
sesuatu. Jangan sungkan-sungkan untuk mengucapkan kata “tolong” sebelum ia
melakukan apa yang Anda minta. Ketika sudah selesai, ucapkan “terima kasih”
sebagai bentuk apresiasi.
Jika tips parenting di atas betul-betul
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka temper tantrum pun bisa dicegah. Si
kecil yang terbiasa diapresiasi secara positif akan tumbuh menjadi pribadi yang
positif pula. Bukan tidak mungkin, jika ia sudah dewasa dan punya anak, juga
akan menerapkan hal yang sama.
Komentar
Posting Komentar